MAKALAH
GENETIKA
TEORI
PROBABILITAS
OLEH
NAMA : FITRI HANDAYANI
NIM
: H411 11 901
KELAS
: A
JURUSAN
: BIOLOGI
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS
HASANUDDIN
MAKASSAR
2012
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan
kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nyalah sehingga makalah ini
dapat terselesaikan tepat pada waktunya yang bertujuan untuk menyelesaikan
tugas Mata Kuliah Genetika.
Penulisan
makalah ini bertujuan sebagai syarat untuk mengikuti Mata Kuliah Genetika.
Selain sebagai prasyarat, tujuan penulis dalam penulisan makalah ini adalah
untuk memaparkan betapa pentingnya mempelajari konsep-konsep dasar dalam ilmu
genetika.
Dalam
penyelesaian makalah ini, penulis banyak mengalami kesulitan, terutama
disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan. Namun, berkat bimbingan dari
berbagai pihak, akhirnya makalah ini dapat diselesaikan, walaupun masih banyak
kekurangannya. Karena itu, sepantasnya jika penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ayah
dan Ibu tercinta yang banyak memberikan dorongan dan bantuan baik secara moral
maupun spiritual selama menyelesaikan makalah ini.
2. Bapak
Helmy selaku dosen Mata Kuliah Genetika.
3. Kepada
teman-teman penulis yang atas segala bantuan dan doanya yang membuat penulis
dapa menyelesaikan makalah ini
tepat pada waktunya.
4. Dan
semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung
yang tidak dapat disebutkan satu per
satu.
Penulis
menyadari sebagai seorang mahasiswa yang pengetahuannya belum seberapa dan
masih perlu banyak belajar dalam penulisan makalah, bahwa makalahini masih
banyak memiliki kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan adanya
kritik dan saran yang positif agar makalah ini menjadi lebih baik dan berdaya
guna di masa yang akan datang.
Harapan
penulis, mudah-mudahan makalah yang sederhana ini benar-benar dapat
direalisasikan dalam kehidupan sehari-hari dan bermanfaat bagi pembaca. Amin.
Makassar,
26 Mei 2012
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
............................................................................ 1
BAB II ISI....................................................................................................... 3
A. Dasar-Dasar Teori Kemungkinan
................................................ 3
B.
Kemungkinan
Menggunakan Rumus Binomium ........................ 5
C.
Tes Phi Square
............................................................................ 7
D. Penggunaan Teori Kombinatorial dalam Analisis
Genetika
Mendelian .................................................................... 9
BAB III PENUTUP......................................................................................... 13
A. Kesimpulan
...................................................................................
B. Saran
.............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... iv
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam ilmu genetika, kemungkinan ikut
mengambil peranan penting. Terbentuknya individu hasil perkawinan yang dapat
dilihat dalam wujud fenotip, pada dasarnya hanya merupakan kemungkinan-kemungkinan
pertemuan gamet jantan dan gamet betina. Keturunan hasil suatu perkawinan atau
persilangan tidak dapat dipastikan begitu saja, melainkan hanya diduga
berdasarkan peluang yang ada. Sehubungan dengan itu, peranan teori kemungkinan
sangat penting dalam mempelajari genetika.
Evaluasi hipotesis genetik
memerlukan suatu uji yang dapat mengubah deviasi-deviasi dari nilai-nilai yang
diharapkan menjadi probabilitas dari ketidaksamaan demikian yang terjadi oleh
peluang. Uji ini harus pula memperhatikan besarnya sampel dan jumlah peubah
(derajat bebas). Uji ini dikenal sebagai uji X2 (Chi Square Test).
Analisis peluang sangat berguna
terutama dalam mempelajari sifat-sifat kualitatif. Peluang adalah suatu
kemungkinan yang akan terjadi/timbul, dinyatakan dengan nilai antara 0 sampai
1. Kejadian yang mustahil terjadi yaitu mempunyai nilai 0 atau 0%, tetapi yang
pasti terjadi mempunyai nilai 1 atau 100%. Jika mata uang logam dilempar maka:
p : gambar
q : angka
p + q = 1
Karena percobaan-percobaan genetis
pada umumnya didasarkan pada analisis data yang diperoleh dari persilangan
tumbuhan dan hewan percobaan, penting bagi para ahli genetika untuk mampu
menentukan apakah deviasi-deviasi (penyimpangan) dari rasio yang diharapkan
disebabkan oleh peluang saja, atau oleh beberapa factor tidak terduga selain
peluang. Misalnya, pada pelemparan sekeping uang logam, seseorang mengharapkan
memperoleh gambar setengah kali dan huruf setengah kali; jadi kita katakana
bahwa peluang bagi gambar atau huruf adalah setengah. Tetapi jika uang itu
dilempar beberapa kali, katakanlah empat kali, tidaklah mengherankan jika kita
mendapatkan kepala tiga kali dan huruf hanya sekali. Untuk meyakinkan apakah
deviasi dari rasio 2 : 2 yang diharapkan hal ini desebabkan hanya oleh peluang
atau mungkin oleh suatu kerusakan uang, kita dapat melempar uang itu beberapa
kali lagi dan dapat diharapkan suatu korelasi yang makin dekat dengan rasio 1 :
1 yang diharapkan.
Oleh karena itu, pada makalah ini
akan dibahas lebih lanjut mengenai teori-teori probabilitas dalam genetika,
bagaimana kemungkinan-kemungkinan itu mengambil peranan dalam ilmu genetika
sehingga terjadi berbagai macam kombinasi.
BAB II
ISI
Kemungkinan peristiwa
yang diharapkan ialah perbandingan antara peristiwa yang diharapkan itu dengan
segala peristiwa yang mungkin terjadi terhadap suatu objek. Kemungkinan biasa
disebut dalam bahasa inggris ialah probability.
Probabilitas atau
istilah lainnya kemungkinan, kebolehjadian, peluang dan sebagaimya umumnya
digunakan untuk menyatakan peristiwa yang belum dapat dipastikan. Dapat juga
digunakan untuk menyatakan suatu pernyataan yang tidak diketahui akan
kebenarannya, diduga berdasarkan prinsip teori peluang yang ada. Sehubungan
dengan itu teori kemungkinan sangat penting dalam mempelajari genetika.
Kemungkinan atas terjadinya sesuatu yang diinginkan ialah sama dengan
perbandingan antara sesuatu yang diinginkan itu terhadap keseluruhannya.
A. Dasar- Dasar Teori
Kemungkinan
Beberapa dasar mengenai teori kemungkinan yang perlu diketahui ialah:
1.
Besarnya kemungkinan atas terjadinya
sesuatu yang diinginkan ialah
sama dengan
perbandingan antara
sesuatu yang diinginkan itu
terhadap keseluruhannya.
rumus: K(x) =
rumus: K(x) =

K : Kemungkinan
K(x) : kemungkinan dari
peristiwa x
x : peristiwa yang
diharapkan
y : peristiwa yang
tidak diharapkan
Contoh
Berapa besar kemungkinan seorang ibu melahirkan
seorang anak laki- laki?
Jawab
Jawab
K(laki-laki) =
=
=



2.
Besarnya kemungkinan terjadinya dua peristiwa atau lebih yang masing2
berdiri sendiri adalah sama dengan hasil perkalian dari besarnya kemungkinan
untuk masing2 peristiwa itu.
rumus: K(x+y) = K(x) +
K(y)
Contoh
Berapa kemungkinan bagi orang tua yang masing-masing "carier" albino akan mendapatkan
anak perempuan albino?
Jawab
Dari persilangan ortu didapatkan: kemungkinan
lahirnya anak normal: 3/4,sedangkan albino: 1/4. Dan sdh dketahui kemungkinan
lahirnya anak perempuan : ½
Jadi, K(perempuan albino) = 1/2 X 1/4 = 1/8
3.
Kemungkinan terjadinya dua peristiwa atau lebih yang saling mempengaruhi
ialah sama dengan jumlah dari besarnya kemungkinan untuk tiap peristiwa itu.
rumus: K(x atau y) = K(x)
+ K(y)
Contoh
Jika kita melakukan tos dgn dua uang logam bersama-
sama, brp kemungkinannya akan mendapatkan 2 kepala atau 2 ekor pada kedua uang logam itu?
Jawab
K(kepala) =1/2
K(ekor) =1/2
K(dua kepala) = 1/2 X 1/2= ¼
K(dua ekor) = 1/2 X 1/2= ¼
Jadi K(2 kepala atau 2 ekor) = 1/4 + 1/4 = 2/4 = 1/2
B. Kemungkinan menggunakan Rumus
Binomium (a+b)n
Untuk mencari kemungkinan biasanya dapat ditempuh
jalan yang lebih mudah, yaitu dengan menggunakan rumus binomium (a+b)n.
111—————————
(a + b)1
1 2 1————————
(a + b)2
1
3 3 1———————
(a + b)3
1 4 6 4 1—————— (a + b)4
1 5 10 10 5 1————— (a + b)5
1 6 15 20 15 6
1———— (a + b)6
↓ ↓
dan seterusnya (a
+ b)n
Keterangan :
1.
a dan b merupakan kejadian atau peristiwa yang terpisah. Misalnya :
a adalah kemungkinan anak laki-laki
b adalah kemungkinan anak perempuan
atau
a adalah kemungkinan anak normal
b adalah kemungkinan anak menderita kelainan genetik
2.
n merupakan banyaknya percobaan. Misalnya jumlah anak yang diinginkan. Apabila menginkan 4 orang anak, maka rumus yang digunakan (a + b)4
Contoh :
Suatu keluarga ingin memiliki 6 orang anak. Berapa kemungkinannya bahwaanak-anak mereka terdiri dari :
a.
3 anak perempuan
dan 3 anak laki-laki
b.
2 anak perempuan
dan 4 anak laki-laki
c.
6 anak perempuan
d.
mempunyai urutan tertentu :
perempuan, laki-laki, perempuan, laki-laki, perempuan, laki-laki
Jawab :
Karena menginginkan 6 orang anak, maka rumus yang digunakan (a + b)6
a adalah anak perempuan dengan kemungkinan ½
b adalah anak laki-laki dengan kemungkinan ½
(a + b)6 = a6
+ 6 a5b1 + 15 a4b2
+ 20 a3b3 + 15 a2b4
+ 6 a1b5+ b6
Dari rumus yang telah diuraikan tersebut, maka kemungkinan keluarga tersebut akan memperoleh anak :
a.
3 perempuan dan 3 laki-laki
= 20 a3b3
= 20 (½)3(½)3
b.
2 perempuan dan 4 laki-laki
= 15 a2b4
= 15 (½)2(½)4
c.
6 perempuan = a6 = (½)6
d.
perempuan, laki-laki, perempuan,
laki-laki, perempuan, laki-laki = ½ x ½ x ½ x ½ x ½ x ½
C. Tes Chi-Square (Χ2)
Alat Bantu statistik yang dapat digunakan untuk
menentukan “ goognes of fit” dari hasil-hasil kita yang sebenarnya terhadap
hasil-hasil yang diharapkan adalah uji “khi – kuadrat”, yang memungkinkan kita
untuk menetapkan apakah deviasi itu disebabkan oleh peluang saja atau oleh
beberapa factor lain, dan sebab itu perlu diselidiki.
Tes chi-square adalah suatu cara untuk mengadakan evaluasi antara
hasil yang diobservasi dengan hasil yang diharapkan. Adapaun rumus yang
digunakan adalah sebagai berikut :
X2 =∑ 

Keterangan :
d = deviasi (penyimpangan)
e = hasil yang diharapkan
o = hasil yang diobservasi
Σ = jumlah
Dalam perhitungan nanti harus
diperhatikan pula besarnya derajat kebebasan (bahasa ingggrisnya : Degree of
freedom), yang nilainya sama dengan jumlah kelas fenotip dikurangi satu. Jadi :
Jumlah kelas fenotip pada monohibrid dominansi penuh
= 2
Jumlah kelas fenotip pada monohibrid semidominansi ada
= 3
Jumlah kelas fenotip pada dihibrid dominansi penuh ada = 4
Jumlah kelas fenotip pada dihibrid semidominansi ada
= 9
Contoh :
Suatu tanaman ercis yang mempunyai bunga berwarna ungu heterozigotik
(Mm) menyerbuk sendiri dan menghasilkan keturunan yang terdiri dari 40 tanaman
berbunga ungu dan 20 tanaman berbunga putih. Apakah hasil yang didapatkan dari
keturunan tersebut sesuai dengan perbandingan Mendel 3 : 1?
Jawab :
Untuk melihat apakah hasil yang diperoleh sesuai dengan perbandingan Mendel
3 : 1, maka tes chi-square yang dilakukan adalah sebagai berikut :
|
Bunga ungu
|
Bunga putih
|
Jumlah
|
Diperoleh (o)
|
40
|
20
|
60
|
Diramal (e)
|
45
|
15
|
60
|
Deviasi (d)
|
-5
|
5
|
|
d2
|
25
|
25
|
|
![]() |
0,556
|
1,667
|
|
Jadi, Χ2 = 0,5556 + 1,667 = 2,223
dF = 2 – 1 = 1
Apabila dilihat pada tabel chi square (table VI.1),
maka critical value pada 0,05 adalah 3,84 (untuk dF = 1), dank karena nilai X2
< critical value, maka hasil yang
diobservasi tersebut sesuai dengan perbandingan Mendel 3 : 1.
D. Penggunaan Teori Kombinatorial dalam Analisis Genetika Mendelian
Penurunan sifat Mendelian dalam hukum segregasidan
pemilahan independen Mendel menggambarkanaturan probabilitas yang serupa dengan
kasus pelemparan
koin atau dadu.Skala probabilitas berkisar antara angka dari 0 sampai1. Suatu
kejadian yang sudah pasti akan terjadimempunyai nilai peluang 1, sedangkan
kejadian yangpasti tidak akan terjadi memiliki nilai peluang 0. Misalkan pada pelemparan koin yang kedua
sisinyagambar, maka peluang munculnya gambar adalah 1dan peluang kemunculan
angka adalah 0. Namun, jika koin
tersebut terdiri dari dua sisi, sisi gambar danangka, maka peluang kemunculan
angka dan gambarmasing-masing adalah ½.Percobaan lain yang serupa dengan
pelemparan koinmisalnya pelemparan dadu. Probabilitas keluarnya angka 2 dari sebuah dadu bersisi enam sama dengan 1/6, artinya memiliki peluang muncul 1 dari
6kemungkinan kemunculan. Semua kemungkinan hasilyang diperoleh dari suatu
kejadian harus memilikitotal nilai probabilitas 1.Jika kita tinjau lagi
persoalan melempar koin di atas,dapat kita tarik kesimpulan bahwa hasil
daripelemparan koin pada percobaan tertentu tidak dipengaruhi percobaan
lainnya, baik oleh pelemparansebelumnya atau sesudahnya. Fenomena
percobaanberurutan ini tergolong aplikasi aturan penjumlahan.Jika percobaan
pelemparan dilakukan secarabersamaan untuk banyak koin sekaligus,
kemunculangambar atau angka pada satu koin tidak mempengaruhi kemunculan
koin yang lain. Dalamkasus ini, aturan perkalian yang berlaku. Keduacontoh
percobaan di atas adalah kejadian yang salingindependen.Perhatikan gambar
pelemparana koin yangdianalogikan dengan penurunan sifat Mendelian berikut ini :

1.
Penggunaan Aturan Perkalian
Untuk mendapatakan probabilitas k seperti pada pelemparan koin
denuang, kita harus menghitung nilai prkejadian secara independen, mengalikannya. Dengan aturan perkedua koin akan jatuh
dengan sisiberasal dari ½ dikalikan ½. Penyilangan F1 mirip dengan permainan peluang warna bunga adalah karakter yandan genotip dari F1-nya
adalah genotip F2 akan berwarna putih aturan perkalian. Untuk mendapatputih, kedua alel,
dari sperma memiliki
alel p. Pada tanaman hegamet, peluang masing-masing me½. Jadi,
probabilitas warna putih dengan kata
lain alel pp muncul. Aturan
perkalian dalam hal ini mnilai peluang dari dua kejadian sesuai dengan definisi aturan perdijelaskan penulis di
atas.
2.
Penggunaan Aturan Penjumlahan
Sekarang kita tinjau masalah probdari penyilangan monohybrid Gambar 2. memperlihatkan carberkombinasi untuk
mendapatkan heterozigot.
Alel dominan dapatmaupun sperma, begitu pula. Berdasarkan
aturan penjumlahan, kejadian
yang dapat terjadi dalam adalah
jumlah probabilitas matersebut. Maka peluang munculnya heterozigot, maka caranya adalah ¼.
3.
Penggunaan Aturan Perkalian Penjumlahan dalam Genetika
Kejadian bersamaan dua sisi maka probabilitas
tiap-tiap kemudian
barudikalikan, probabilita sambar sebesar ¼, angan monohybrid koin ini. Misalkan dapat diturunkan p , maka
peluangita dapatkan darikan bunga warnadan ovum, harusterozigot (dua seliliki
alel p adalahakan
muncul ataualah ½ x ½ = ¼.nggabungkan duayang bersamaan,alian yang sudah han bilitas
tanaman F2 kan heterozigot.a-cara gamet F1 suatu hasil yang berasal dari
ovumgan alel resesif.eluang dari suatuua cara atau lebihsing-masing
caragenerasi F2 yang+ ¼ = ½.
Misalkan, peenyilangan dua vayang berbeda dalam tiga karakteberikut: varietas
pertama berbungdan berwarna kuning (heterozigotsedangkan varietas 2 juga
berbukeriput, dan berwarna hijau (heterbunga, homozigot untuk dua kasimbol
Mendel, hasil penyilangan PpYyRr X Ppyy . Untuk menghitung bagian dari diprediksi
akan memperlihatkaminimal dua dari tiga sifat yamenggunakan aturan
penjumlahMula-mula, kita membuat daftar smungkin muncul,
yaitu ppyyRPPyyrr, dan ppyyrr
. Selanjutnya perkalian untuk menghitung pelusetiap
genotip dari penyilangan. Kemudian digunakan aturanmenggabungkan peluang yang
msifat resesif tadi.
Genotip Peluang
ppyyRr ppYyrr Ppyyrr PPyyrr ppyyrr
¼ (pp) × ½ (yy) × ½ ¼ (pp) × ½ (Yy) × ½ (Pp)
× ½ (yy) × ½ ¼ (PP) × ½ (yy) × ½ ¼ (pp) × ½ (yy) × ½
Peluang sifat resesif ≥2
Dengan menggunakan
teknik kombinatorial, memecahkan genetika seperti di atas lebihmenggambarnya
dalam bentuk. Jika kita perhatikan penjelasansifat Mendel di atas, kita
dapafenomena permutasi dan kombiPermutasi ditunjukkan dalam halgabungan alel
yang sama dihitunpada gambar 2, alel YYRR
dan y pada turunan generasi keduanya movum maupun sperma. Mengapadua huruf
YY yang berpasangan ddihitung dua alel. Y pertama bepertama atau sebaliknya dan
Ydengan R kedua atau sebaliknya.sama, YR, masing-masing tetapserupa juga terjadi
pada yy dan rr . Teori kombinasi juga secara idalam analisis genetika
Mendelian dua sifat beda yang menghasil 2. Fenotip resesif adalah
sifatorganisme yang sifatnya lemah. Genotip adalah sifat tidak
tampaorganismeietas kacang ercis
(trihibrid) sebagaiungu, berbiji bulat,untuk ketiga
gen),ngan ungu, berbijiozigot untuk warnarakter lain). Dalamtersebut : r keturunan
F2yang fenotip resesif. Yang ada, kita dapatan dan perkalian. Semua genotip
3 yang , ppYyrr, Ppyyrr,
digunakan aturanang individu untuk PpYyRr X Ppyyrr. Penjumlahan
untuk menuhi syarat duaerikut :
Hasil(Rr)(rr)(rr)(rr)(rr)1/161/162/161/161/166/16
dasar menghitungmasalah-masalahmudah daripadama atau
tabel [1].enganai penurunant juga menemukannasi di dalamnya.urutan alel,
untuk dua alel. Misalnya rr. Alel YR dan yr memiliki nilai ¼
bukan ½ ? Karenangan dua huruf RR bergabung dengan R kedua bergabung. Walaupun
hasilnya dihitung satu. Halplisit ditunjukkanan. Misalnya, padakan 4 alel
untuk yang tampak dari dominan (penyusun genetik).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini adalah :
1.
Teori probabilitas adalah
teori-teori kemungkinan yang ikut mengambil peranan yang cukup penting dalam
ilmu genetika. Misalnya mengenai pemindahan gen-gen dari indukorang tua ke
gamet-gamet, pembuahan sel telur oleh
spermatozoom, berkumpulnya kembali gen-gen di dalam zigot sehingga terjadi
berbagai macam kombinasi.
2.
Agar dapat mengerti dan memahami
lebih teori probabilitas, maka dasar-dasar teori probabilitas harus diketahui,
antara lain Besarnya kemungkinan atas terjadinya
sesuatu yang diinginkan ialah
sama dengan
perbandingan antara
sesuatu yang diinginkan itu
terhadap keseluruhannya, besarnya kemungkinan terjadinya dua peristiwa atau
lebih yang masing2 berdiri sendiri adalah sama dengan hasil perkalian dari
besarnya kemungkinan untuk masing2 peristiwa itu, dan kemungkinan terjadinya dua peristiwa atau lebih yang saling mempengaruhi
ialah sama dengan jumlah dari besarnya kemungkinan untuk tiap peristiwa itu.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim.
2007. Kemungkinan. http://www.math.itb.ac.id/~ diskrit
/Kuliah6baru.ppt. Waktu akses : 26 Mei 2012, pukul 09.00 WITA, Makassar.
Campbell,
Neil A., Jane B.Reece, Lawrene G.Mitchell.2000. Biologi, Edisi Kedelapan, Jilid 1. Penerbit Erlangga, Jakarta.
Erlod,
Susan dan William Stansflied, 2007. Genetika.
Jakarta : Erlangga
Munir,
Rinaldi. 2004. Bahan Kuliah
IF2153Matematika Diskrit. Departemen Teknik Informatika, Institut
Teknologi Bandung.
Rosen,
Kenneth H. 2003. “Discrete Mathematics and ItsApplications”, Fifth Edition. The
McGraw-HillCompanies.
Suryo, 2004. Genetika
Strata 1. Gajah
Mada University Press. Jogyakarta.
Yatim,
Wildan, 1994. Genetika. Bandung:
Tarsito
Tidak ada komentar:
Posting Komentar