Dasar- dasar ilmu anatomi perbandingan
A.
Arti Ilmu Perbandingan
Anatomi
perbandingan adalah ilmu mengenai persamaan dan
perbedaan anatomi dari makhluk hidup. Ilmu ini berkaitan erat dengan biologi evolusi
dan filogeni (ilmu evolusi pada spesies-spesies).
Dua hal utama pada anatomi perbandingan:
1.
Homologi adalah struktur dasar sama yang diturunkan secara genetik dari
nenek moyang yang umum tetapi kemudian memiliki fungsi yang berbeda. Suatu
contoh homologi yang baik adalah tulang lengan depan vertebrata. Semua
vertebrata seperti burung, ikan paus, dan manusia mempunyai struktur dasar
tulang lengan depan yang sama kemudian melewati proses perubahan (evolusi) dari
nenek moyang yang umum, kemudian menampilkan fungsi yang berbeda.
2.
Analogi adalah menunjukkan fungsi yang sama, tetapi mempunyai struktur
dasar yang berbeda. Misalnya sayap burung dengan sayap serangga mempunyai
fungsi yang sama tetapi struktur dasarnya berbeda. Burung mempunyai kerangka
tulang sayap sedangkan serangga mempunyai sayap yang tersusun dari lapisan
kitin yang keras, tetapi keduanya berfungsi
untuk terbang.
Pada beberapa referensi tentang anatomi perbandingan yang
menitikberatkan pada bukti-bukti paleontologi juga menggunakan struktur
vestigial. Struktur vestigial adalah struktur-struktur tertentu yang tidak
berkembang terus pada beberapa organisme, tetapi dalam perkembangan
selanjutnya berfungsi lain.
B.
Struktur Dasar Vertebrata
n dan organ
seperti tulang, hati, jantung, paru-paru dan anggota dan tubuh itu sendiri
(Wikipedia, 2011).
Salah satu penerapan dari ilmu anatomi perbandingan ialah kita dapat
mengetahui bahwa semua hewan vertebrata memiliki struktur dasar yang sama,
yakni: suatu kerangka utama penyanggah tengkorak dan tulang belakang; terjadinya segmentasi tubuh;mengalami chepalization; memiliki
endoskeleton; sistem peredaran darah, pernafasan atau respirasi, pencernaan, pengeluaran yang sama.
Vertebrata terdapat sekelompok sel embrionik
yang disebut sebagai pial neural (neural crest) terbentuk di dekat tepian
dorsal dari tabung neural yang menutup. Pial neural, suatu ciri vertebrata yang
khas, turut membantu unsur kerangka tertentu, seperti beberapa tulang keras dan
dan tulang rawang tengkorak (pembungkus otak) dan banyak struktur lain yang
membedakan vertebrata dari chordate lainnya (Campbell, 2003).
Tengkorak vertebrata dansss otak (yang
merupakan ujung anterior tali saraf dorsal berlubang yang membesar),
bersama-sama dengan mata, telinga, dan hidung, merupakan bukti-bukti ciri
evolusi penting pada vertebrata-derajat sefalisasi yang tinggi pemusatan
perkakas sensoris dan peralatan saraf didalam kepala (Campbell, 2003).
Tengkorak dan tulang punggung, yang
mengelilingi dan melindungi tali saraf, merupakan bagian dari kerangka aksial
vertebrata, yaitu struktur penyokong utama sumbu, atau batang tengah tubuh.
Kerangka aksial memungkinkan diperolehnya ukuran tubuh yang besar serta gerakan
yang kuat dan cepat. Kerangka aksial sebagian besar vertebrata juga meliputi
tulang rusuk, yang menautkan otot dan melindungi organ internal. Vertebrata
juga memiliki kerangka tambahan, yang menyokong kedua pasang anggota badannya
(sirip, kaki, atau lengan) (Campbell, 2003).
Endoskeleton vertebrata terbuat dari tulang
keras atau dari tulang rawan yang lebih lentur, atau yang lebih umum ditemukan
adalah kombinasi keduanya. Meskipun komposisi terbesar dari kerangka ini
sebagian besar merupakan matriks yang tidak hidup, sel-sel hidup di dalam
kerangka mensekresi dan mempertahankan bahan-bahan matriks tersebut.
Endoskeleton suatu vertebrata dapat tumbuh seiring dengan pertumbuhan hewan,
tidak seperti eksoskeleton yang tidak hidup pada arthropoda, yang harus
dilepaskan dan dibuat kembali secara periodik seiring dengan tumbuhnya hewan
tersebut (Campbell, 2003).
Ketika vertebrata bergerak mencari makanan
atau menghindari pemangsa, mereka meregenerasikan persediaan ATP-nya terutama
melalui respirasi seluler, yang membutuhkan konsumsi oksigen. Adaptasi sistem peredaran darah dan sistem pernapasan
vertebrata mendukung mitokondria yang sibuk pada sel otot dan jaringan lainnya.
Vertebrata memiliki sistem peredaran darah yang tertutup, dengan jantung yang
terdiri dari beberapa ruang dan terletak di bagian ventral tubuh, yang memompa
darah melalui arteri ke pembuluh mikroskopik yang disebut kapiler bercabang ke
seluruh jaringan di dalam tubuh. Darah mengambil oksigen saat melewati kapiler
di paru-paru atau insang (Campbell, 2003).
C. Konsepsi
Tentang Segmentasi
Segmentasi, atau
penggunaan unit anatomi serial diulang adalah fitur mendasar dari rencana tubuh
filum banyak hewan. Segmentasi biasanya jatuh pada tiga jenis hewan yang
berbeda yaitu arthropoda, vertebrata dan annelida. Segmentasi dalam chordata dicirikan sebagai
pembentukan sepasang somit di kedua sisi garis tengah. Hal ini sering disebut
sebagai somitogenesis . Contoh segmentasi atau
penggunaan unit yang berulang ialah tulang belakang vertebrata yang bersusun
menjadi beberapa bagian. Segmentasi dapat dikatakan berperan dalam pembentukan
tubuh dari makhluk hidup multiseluler. Terjadinya repetisi atau pengulangan
dari sel yang sama menyebabkan terbentuknya jaringa
D.
Segmentasi pada Vertebrata
Segmentasi pada
vertebrata, kita akan mengambil contoh pada ikan zebra. Dalam ikan zebra,
segmentasi dikoordinasikan oleh “the clock and the wavefront” yang mengacu pada
osilasi periodik gen tertentu, seperti HER1, sebuah gen berbulu atau Enhancer split-gen. Ekspresi dimulai
dari posterior akhir embrio dan bergerak
menuju anterior . The
"wavefront" mengacu pada lokasi di mana somit matang, yang
didefinisikan oleh gradien asam retinoat dan FGF . Asam retinoat tinggi di
anterior dan FGF tinggi di posterior, yang "wavefront" adalah titik
di mana kedua konsentrasi berada di terendah mereka. Sel pada saat ini akan
jatuh tempo dan membentuk sepasang somit (pasangan blok
jaringan).
Pada vertebrata terjadi begitu banyak segmentasi mulai dari segmentasi kepala
hingga bagian dalam tubuh.
E.
Konsepsi tentang Chepalization
Cephalization dalam pengembangan akhir fungsional "kepala"
dari organisme. Beberapa hal hasil dari langkah
perkembangan. Pertama, adalah konsep polaritas. Organisme sekarang menunjukkan signifikan
perbedaan sepanjang tubuhnya, sehingga ujung kepala sekarang dapat dibedakan
dari ujung ekor. Perbedaan-perbedaan ini
mewakili daerah ditingkatkan spesialisasi - mulut di depan, perut di tengah,
anus di akhir. Spesialisasi daerah
memungkinkan untuk konsentrasi yang lebih efisien usaha di satu wilayah daripada memiliki
seluruh tubuh yang memenuhi fungsi. Ya,
ada beberapa spesialisasi daerah non-cephalad makhluk - tapi konsep desain
tidak benar-benar take-off sampai polaritas menjadi bagian penting dari rencana
tubuh. Salah satu contoh polaritas dalam rencana tubuh cephalization - formasi
dari kepala dan otak.
Pada tahap awal, otak masih relatif sederhana, tetapi melalui polaritas
menunjukkan perbedaan dari sisa sistem saraf.
Apa keuntungan memiliki otak? Hal
ini memungkinkan untuk perkembangan organ-organ indera (penglihatan,
pendengaran dan penciuman) yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi ancaman,
atau peluang, sebelum makhluk itu datang ke kontak dengan mereka. Perhatikan bahwa organ-organ indera utama
(mata, telinga, hidung) terletak dekat otak karena mereka secara efektif
elaborasi dari otak. Rasa sentuhan
(nyeri dan suhu) terjadi di seluruh tubuh dan bahkan tidak memerlukan otak
untuk interpretasi (refleks adalah
respon terhadap sensasi sentuhan yang belum ditafsirkan oleh otak).
Dengan kemampuan untuk merasakan lingkungan di kejauhan, organisme juga memanfaatkan
otak untuk mengembangkan script perilaku yang lebih rumit. Pada
tingkat yang paling sederhana "perilaku" mungkin tidak tampak
seperti banyak. Tapi, ini otak sederhana
ini memungkinkan untuk berbagai tanggapan terhadap lingkungan keadaan.
Suatu organisme dengan otak dengan tidak selalu menanggapi stimulus
dengan cara yang persis sama - suatu organisme tanpa otak akan (Madsci, 2002).
Chepalization memiliki hubungan dengan neurulasi. Neurulasi dapat juga diartikan
dengan proses awal pembentukan sistem saraf yang melibatkan perubahan sel-sel
ektoderm bakal neural, dimulai dengan pembentukan keping neural (neural plate),
lipatan neural (neural folds) serta penutupan lipatan ini untuk membentuk
neural tube, yang terbenam dalam dinding tubuh dan berdeferensiasi menjadi otak
dan korda spinalis dan berakhir dengan terbentuknya bumbung neural.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar